GoogleForm ALAT DAN BAHAN: 1. Buku Siswa IPS kelas VII 2. Modul IPS Kelas VII 3. HP/Laptop 4. Internet dan Jepang. Ciri-ciri Piramida Penduduk Stasioner: 1) Penduduk pada tiap kelompok umur hampir sama Diskusikan pada kelompok kelas tentang materi yang belum bisa dipahami dari kelompok kecil 9. Diskusi materi pada TTS
Vay Tiền Nhanh. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Tingkatan bahasa Jepang setidaknya terdapat 2 macam, yaitu bahasa biasa yang disebut futsuugo dan bahasa sopan/hormat yang disebut keigo. Di dalam keigo terdapat teineigo, sonkeigo, kenjougo/teichougo, dan bahasa Jepang erat kaitannya dengan prinsip uchi dan soto yang dianut bangsa Jepang dalam berkomunikasi. Uchi mengacu pada orang-orang yang berada di dalam lingkaran sosial pembicara, dan soto mengacu pada orang-orang yang berada di luar lingkaran sosial pembicara. Dengan kata lain, terdapat perbedaan dalam menggunakan gaya bahasa terhadap orang yang dianggap dekat dengan pembicara, seperti teman dan keluarga, serta terhadap orang yang baru dikenal atau orang yang dianggap pantas bagian pertama ini akan kita bahas perbedaan antara bahasa sehari-hari futsuugo dan bahasa sopan/formal teineigo. Futsuugo Futsgo merupakan gaya bahasa yang digunakan di dalam lingkungan yang tidak formil/resmi, dan yang menjadi lawan bicara merupakan orang-orang yang dianggap dekat dengan pembicara, seperti teman dan anggota futsgo adalah sebagai berikutKata benda meishi atau kata sifat na keiydoushi diakhiri dengan 'da' atau 'de aru' .Kore wa watashi no hon da / de aru. Ini buku sayaRinasan wa genki da / de aru. Rina sehat 1 2 3 Lihat Bahasa Selengkapnya
Tingkatan Kelas Dalam Bahasa Jepang from Bahasa Jepang memiliki tingkatan kelas yang berbeda dari bahasa lain. Meskipun bahasa Jepang memiliki tingkatan kelas yang berbeda, tingkat kelas yang diterapkan di Jepang masih sama dengan yang digunakan di sebagian besar bahasa lain, seperti bahasa Inggris. Penggunaan tingkatan kelas di Jepang merupakan cara yang efektif untuk menunjukkan berbagai perbedaan dalam kata-kata dan ekspresi. Pada artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang tingkatan kelas dalam bahasa Jepang. Tingkat Kelas Honorifik Tingkat Kelas HonorifikTingkat Kelas SosialTingkat Kelas KebalikanTingkat Kelas KekerabatanTingkat Kelas Perusahaan Tingkat kelas honorifik adalah tingkat kelas yang digunakan untuk menunjukkan kata-kata pujian dan penghormatan. Kata-kata yang digunakan dalam tingkat kelas honorifik biasanya berakhiran dengan “-sama”. Contoh kata-kata yang dimaksud adalah “arigatou-sama”, yang berarti “terima kasih”. Kata-kata ini biasanya digunakan untuk menunjukkan penghormatan yang tinggi terhadap orang lain. Kata-kata ini juga dapat digunakan untuk menunjukkan rasa hormat terhadap peristiwa atau kejadian yang dianggap penting. Meskipun tingkat kelas honorifik dapat digunakan dalam situasi apa pun, kata-kata ini biasanya digunakan dalam situasi yang membutuhkan penghormatan yang tinggi. Tingkat Kelas Sosial Tingkat kelas sosial adalah tingkat kelas yang digunakan untuk menunjukkan kata-kata yang sesuai dengan tingkat kelas sosial tertentu. Kata-kata yang digunakan dalam tingkat kelas sosial biasanya berakhiran dengan “-san”. Contoh kata-kata yang dimaksud adalah “ohayou-san”, yang berarti “selamat pagi”. Kata-kata ini biasanya digunakan dalam situasi yang membutuhkan sedikit kepolosan atau ketaatan. Kata-kata ini juga dapat digunakan untuk menunjukkan rasa hormat yang lebih rendah daripada tingkat kelas honorifik. Tingkat Kelas Kebalikan Tingkat kelas kebalikan adalah tingkat kelas yang digunakan untuk menunjukkan kata-kata yang menunjukkan penghinaan atau kesalahan. Kata-kata yang digunakan dalam tingkat kelas kebalikan biasanya berakhiran dengan “-chan” atau “-kun”. Contoh kata-kata yang dimaksud adalah “oyasumi-chan”, yang berarti “selamat malam”. Kata-kata ini biasanya digunakan untuk menunjukkan kekebalikan dari tingkat kelas honorifik dan sosial. Kata-kata ini juga dapat digunakan untuk menunjukkan rasa kesalahan atau penghinaan yang tidak disengaja. Tingkat Kelas Kekerabatan Tingkat kelas kekerabatan adalah tingkat kelas yang digunakan untuk menunjukkan kata-kata yang menunjukkan hubungan kekerabatan. Kata-kata yang digunakan dalam tingkat kelas kekerabatan biasanya berakhiran dengan “-nee”. Contoh kata-kata yang dimaksud adalah “konnichiwa-nee”, yang berarti “halo”. Kata-kata ini biasanya digunakan untuk menunjukkan hubungan kekerabatan yang dekat. Kata-kata ini juga dapat digunakan untuk menunjukkan rasa akrab dan dekat antara orang yang berhubungan. Tingkat Kelas Perusahaan Tingkat kelas perusahaan adalah tingkat kelas yang digunakan untuk menunjukkan kata-kata yang menunjukkan hubungan pekerjaan. Kata-kata yang digunakan dalam tingkat kelas perusahaan biasanya berakhiran dengan “-san” atau “-sama”. Contoh kata-kata yang dimaksud adalah “genki-san”, yang berarti “selamat pagi”. Kata-kata ini biasanya digunakan dalam situasi yang membutuhkan rasa hormat yang tinggi. Kata-kata ini juga dapat digunakan untuk menunjukkan bahwa orang yang bersangkutan memiliki jabatan yang tinggi dalam suatu perusahaan. Dengan demikian, tingkatan kelas dalam bahasa Jepang merupakan cara yang efektif untuk menunjukkan perbedaan dalam kata-kata dan ekspresi. Tingkat kelas dapat digunakan untuk menunjukkan berbagai hal, mulai dari penghormatan yang tinggi hingga hubungan kekerabatan yang dekat. Penggunaan tingkat kelas yang tepat akan membantu Anda untuk membangun komunikasi yang efektif dengan orang lain di Jepang. Dengan demikian, tingkatan kelas dalam bahasa Jepang dapat digunakan sebagai alat untuk menunjukkan berbagai perbedaan dalam kata-kata dan ekspresi. Penggunaan tingkat kelas yang tepat akan membantu Anda untuk mengekspresikan diri dengan lebih baik di Jepang. Dengan mempelajari tingkat kelas yang berbeda, Anda dapat membangun komunikasi yang lebih efektif dengan orang lain di Jepang.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Tingkatan bahasa Jepang setidaknya terdapat 2 macam, yaitu bahasa biasa yang disebut futsuugo dan bahasa sopan/hormat yang disebut keigo. Di dalam keigo terdapat teineigo, sonkeigo, kenjougo/teichougo, dan bahasa Jepang erat kaitannya dengan prinsip uchi dan soto yang dianut bangsa Jepang dalam berkomunikasi. Uchi mengacu pada orang-orang yang berada di dalam lingkaran sosial pembicara, dan soto mengacu pada orang-orang yang berada di luar lingkaran sosial pembicara. Dengan kata lain, terdapat perbedaan dalam menggunakan gaya bahasa terhadap orang yang dianggap dekat dengan pembicara, seperti teman dan keluarga, serta terhadap orang yang baru dikenal atau orang yang dianggap pantas dihormati. Dalam bagian pertama telah dibahas mengenai futsuugo dan teineigo, dan pada bagian kedua telah dibahas mengenai sonkeigo dan kenjougo/teichougo. Pada bagian ketiga ini akan dibahas mengenai bikago. BikagoBikago adalah kata yang dibuat indah/halus yang digunakan sebagai bentuk hormat. Kata bikago merupakan kata benda atau kata sifat yang dibubuhi prefiks O, GO atau MI untuk istilah religius.Pada umumnya, prefiks O digunakan untuk kata-kata yang berasal dari bahasa Jepang asli, dan GO digunakan untuk kata-kata yang bukan asli Jepang. Kosakata yang dibentuk menjadi model bikago dapat digunakan dalam kalimat sopan/hormat. Akan tetapi perlu dipahami, bahwa tidak semua kata bisa diubah menjadi bikago. Berikut ini adalah contoh kosakata yang selalu menggunakan prefiks O atau GO, kosakata yang pada umumnya ditambahkan prefiks O dan GO walau tidak selalu, serta kata-kata yang bisa menggunakan prefiks MI dan kosakata yang SELALU menggunakan prefiks O atau GO. O naka perutO tamajakushi penyendokO yatsu kudapan 1 2 3 4 Lihat Bahasa Selengkapnya
tingkatan kelas dalam bahasa jepang